Kisah Nyata Mantan Pastur Banjarbaru, yang Diislamkan Nabi Khidr, Guru Rosyad & Guru Sekumpul - Page 2 of 7 - ayooha.com ! Portal Berita Banua Terkini

ayooha.com ! Portal Berita Banua Terkini

Kisah Nyata Mantan Pastur Banjarbaru, yang Diislamkan Nabi Khidr, Guru Rosyad & Guru Sekumpul

  • Jumat, 18 Januari 2019 | 01:04
  • Dibaca : 3560 kali
Kisah Nyata Mantan Pastur Banjarbaru, yang Diislamkan Nabi Khidr, Guru Rosyad & Guru Sekumpul
Abah Guru Sekumpul dan Guru Rosyad. foto istimewa

MINUM AIR ZAM ZAM DAN KEGATALAN

Saya lantas berpikir cepat.

Kalau memang kakek benar, apa kakek bisa menunjukkan mu’jizat sebagai tanda kebenaran dari Tuhan,” pancing saya.

Kalau itu soal gampang,” kata kakek itu sambil tertawa.

Entah bagaimana, tiba-tiba dari genggaman kakek itu muncul sebuah gelas kecil lagi bening. “Zam-zam, ambil air Zam-zam itu,” perintah kakek itu kepada saya sambil menyodorkan gelas dan menunjuk ke laut.

Mengertilah saya kalau saya mesti mengambil air laut itu. Kakek itu menyuruh saya minum tiga tegukan. Anehnya, kala minum tidak asin, melainkan tawar.

Baru saja selesai tegukan ketiga, tiba-tiba saya merasakan gatal yang sangat hebat. Saya sadari rasa gatal itu dari jubah pastur, salib dan perlengkapan yang saya kenakan kala itu. Seketika itu juga melepaskan atribut kepasturan saya.

Begitu sudah lepas semua, tinggal celana dan sepatu, barulah rasa gatal yang hebat itu hilang. Rasanya seeperti digigit semut gatal yang sangat banyak.

Baca Juga :  Pertemuan Terakhir Tiga Saudara Dunia-Akhirat

Mulai saat itu, mulai ada rasa takjub kepada kakek tersebut.

Siapa nama kakek, dan di mana kakek tinggal,” tanya saya.

Nanti kamu juga tahu dengan sendirinya siapa saya. Adapun tempat saya di sana,” kata kakek itu sambil menunjuk ke arah laut yang di kejauhan saya lihat seperti ada lampu kelap-kelip.

Namun, anehnya saat itu, seperti ada jalan dari tempat kami berdiri ke arah tempat yang ditunjuk kakek tersebut. Kami lalu berjalan menyusuri jalan tersebut. Namun, di tengah perjalanan, kakek itu menghentikan langkahnya.

Belum saatnya kamu memasuki kediamanku, karena kamu masih belum suci. Kamu mesti beragama seperti agama kakek,” kata kakek tersebut yang pembawaannya tenang dan berwibawa.

Seketika saja kakek tersebut menghilang. Belum sempat saya berpikir banyak, tiba-tiba sebuah ombak menghantam muka saya, dan seketika saya sudah ada di air laut. Saya lalu bergegas keluar air menuju pantai. Sekali lagi aneh, yang basah cuma muka saya, celana dan sepatu saya masih kering seperti semula.

Lanjutkan membaca…. BERTEMU GURU ROSYAD & GURU SEKUMPUL

Facebook Comments

Theme Wordpress Untuk Portal berita Professional