Kehadiran Guru Zuki
Meski Abah Guru mendapat bisyarah, mimpi bertemu dengan
orang-orang mulia itu, namun dia tidak pernah menceritakan mimpi itu kepada
siapapun, semua tetap mengendap dalam otaknya.
Namun, rahasia mimpi itu tak bisa lama-lama disimpan Abah Guru. Adalah Kyai Marzuki yang pertama kali mencium adanya pemberian nama itu keesokan harinya.
Maka pagi-pagi sekali, beliau mengunjungi Abah Guru untuk menanyakan perihal itu. Abah Guru menyambut Tuan Guru Marzuki, dengan mencium beliau dari ujung rambut sampai ujung kaki, mengambil berkah Tuan Guru yang kesehariannya disibukkan dengan ilmu dan ibadah itu. Ini bukan pertama kalinya Abah Zuki bersilaturrahim ke Guru Sekumpul. Seringkali Abah Zuki menemui Guru Sekumpul yang waktu itu masih berusia muda.
Pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut Abah Zuki atau Guru Zuki (demikian beliau biasa diakrabi), membuat Zaini muda terkejut.
“Ikam wayahini bangaran Zainal Abidin kah?”
(Kamu sekarang ini bernama Zainal Abidin kah?) tanya Guru Zuki polos.
Zaini muda hanya diam, pertanyaan ini mengingatkan pada mimpi yang dialaminya pada malam sebelumnya itu.
“Ada kalo ikam tamimpi?”
(Bukankah kamu pernah bermimpi?) sambung Guru Zuki setengah mendesak.
Zaini muda kembali hanya menunduk, dan masih tetap membisu. Ternyata ulama yang satu ini tahu perihal mimpinya, padahal sebelumnya dia tidak pernah bercerita kepada siapapun tentang mimpi itu.
Siapakah tuan Guru Marzuki? Beliau adalah salah satu ulama Martapura yang terkenal dengan kewaraanya. Beliau, meski tidak pernah tercatat menunaikan ibadah haji resmi, namun banyak jamaah asal banua yang berani bersaksi, kerap melihat Guru Zuki menunaikan ibadah haji di tanah suci.
Beliau adalah ulama wara, murid dari Hadratus Syekh Kasyful Anwar Al Banjari yang lebih dulu ‘alim di bandingkan rekan-rekannya yang lain. Makam beliau berada di belakang kubah Hadratus Syekh Kasyful Anwar di Desa Kampung Melayu, Martapura, Kab Banjar. (ayooha.com)
sumber asli : anonim via mahfuzah anindya
sebagian cerita bersumber dari KH Syaifuddin Zuhri (Pengasuh di Majelis Bani Ismail, Komp Banjar
Indah Permai, Banjarmasin).
Tulisan dengan
sedikit editing & pengayaan dari Group FB “Jamaah Abah Guru Sekumpul (JAGS)“.