SOLO (Lidahwali) : Ada yang istimewa di Majelis Ilmu Gurawan, Pasar Kliwon, Solo, tempat mendiang Habib Anis bin Habib Alawy Al Habsy mengajar ilmu. Kendati tiap harinya yang hadir di majelis ilmu tak lebih dari 100 orang, namun ternyata majelis ilmu yang dirintis Habib Alawy sejak satu abad lebih itu, sudah disinggahi ribuan aulia dari penjuru Indonesia bahkan sampai luar negeri.
“Di Majelis Ilmu ini, sudah ribuan Aulia pernah duduk,” Ujar Ustazd Abdilah bin Abu Bakar kerabat Habib Anis beberapa waktu lalu sebelum mendengar majelis ilmu. Habib Abdillah sendiri mengaku sudah 16 tahun menghadiri majelis ilmu tiap siang dan tidak pernah absen.
Para Aulia yang pernah hadir di majelis ilmu yang rutin diselenggarakan tiap siang menjelang salat Dzuhur itu antara lain: KH Siroj (ulama terkemuka dari Solo), Abuya Dimyati (Pandeglang, Banten), Tuan Guru Zaini Sekumpul (KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni Sekumpul Martapura).
Pertemuan Guru Sekumpul dengan Habib Anis
Soal Tuan Guru Zaini, Ustadz Abdilah memiliki cerita. Sekitar tahun 1970 an, usai menunaikan ibadah haji di Mekkah, Guru Zaini datang ke Gurawan guna meminta ijazah 10 kitab maulid simtuduror.

Ketika itu, kata Ustadz Abdillah, Habib Anis masih berdagang di Pasar Klewer. Seperti biasa, sekitar pukul 11.30 WIB Habib Anis dengan pakaian pedagang dan mengendarai vespa pulang untuk mengajar majelis ilmu.
Kepulangan Habib Anis diketahui oleh Tuan Guru Ijai. Namun Ulama kharismatik asal tanah Banjar, Martapura tersebut tidak mengetahui kalau yang mengendarai vespa itu adalah Habib Anis, adalah guru yang beliau cari.
“Begitu sampai Mesjid Riyadh, Habib Anis berganti pakaian dan muncul ke majelis dengan pakaian siap mengajar ilmu. Tuan Guru Ijai belum sempat tanya, Habib Anis sudah menjawab :
“Anda mau minta 10 kitab maulid dan diijazahi,”Abdillah mengisahkan.” Mendengar jawaban tersebut, Tuan Guru Ijai heran karena bertanya sudah dijawab.
Cerita menakjubkan lain dari Ustazd Abdillah adalah ketika dirinya bersama rombongan Habib Anis diundang Tuan Guru Ijai (Abah Guru Sekumpul ) menghadiri Maulid Simthudduror di Martapura.
Ketika pesawat rombongan Habib Anis melintas di atas pulau Kalimantan, dan terbang di atas kota Martapura, Habib Anis melihat puluhan ribu santri menghadiri acara maulid. Suara terbang santri Tuan Guru Ijai terdengar keras dari pesawat yang membawa rombongan. Waktu itu Habib Anis bilang :
“Coba berhenti (Saat itu seolah-olah pesawat yang ditumpangi juga berhenti). Ayo lihat ke bawah, ada ribuan orang majlis Guru Sekumpul menabuh terbang.”
Habib Anis Solo
Bijaknya Habib Anis
Begitu mendarat di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, banyak orang yang ingin menjemput Habib Anis dan rombongan. Mereka rombongan penjemput dari Sekumpul, dipimpin langsung Guru Sekumpul KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghoni. Untuk memuaskan tuan rumah, Habib Anis meminta rombongan Solo dibagi menjadi beberapa mobil.

“Tiap mobil diisi satu orang dari rombongan. Saat itu ada sejumlah rombongan sekitar 100 orang,” ujar Ustazd Abdillah yang telah 16 tahun menghadiri majelis ilmu di Gurawan.
Begitu dahsyatnya orang berilmu yang memiliki takwa yang tinggi. Dan begitu luar biasanya hubungan antara mereka para Waliyullah satu sama lainnya. (ayooha.com)
sumber : Aulia Rahman