DISUSUI TANPA DILIHAT ORANG
Sesudah diterima kembali oleh beliau bayi yang masih menangis itu di pangkuannya, beliau menjulurkan lidahnya ke mulut bayi. Maka bayi itupun menghisap lidah beliau dengan lahapnya, seakan-akan ia menyusu kepada ibunya.
Setelah ia puas menghisap lidah Tuan Guru H. Adu, maka lidah itupun dilepasnya, sehingga berhenti pulalah tangisan sang bayi. Kejadian seperti ini berulang-ulang sampai akhirnya tertidur pulas. Melihat itu, ibu si bayi merasa tenang.

Menurut penuturan Abah Guru Sekumpul pada sebuah pengajian di Sekumpul, mengutip kata ibunda beliau, sejak mengisap air liur Tuan Guru H Adu itu, beliau tetap merasa kenyang, sehingga sanggup tidak menyusu selama 40 hari.
Suatu ketika Masliyah mencoba menyusui anaknya di dalam kamar yang tertutup, tanpa ada orang yang melihat. Tak disangka bayi itu mulai menghisap susu ibunya. Maka mengertilah Masliyah bahwa bayinya tersebut seakan-akan enggan menyusu bila dilihat oleh orang lain. Sang bayi sepertinya berusaha memelihara ibunya dari membuka aurat di hadapan orang lain.
Mungkinkah ini salah satu pertanda akan ‘kemuliaan’ sang bayi di masa hidupnya kelak?