Mimpi Yang Sempurna
Malam itu saya mimpi melihat cahaya putih menyilaukan, yang membuat saya tidak bisa melihat apa-apa lagi. Tiba-tiba saja saya sudah dibangunkan oleh kawan saya tadi. Saya lihat jam, gak taunya sudah menjelang waktu subuh, sekitar pukul 04.00 lewat sekian-sekian.
Saya kaget sekali karena waktu untuk sholat malam terlewati, saya tegur kawan saya :
“Kanapa ikam kada mambanguni aku buat shalat malam?”
(Kenapa kamu tidak bangunin aku buat sholat malam).
Kawan saya menjawab:
“Kamu
sudah ane bangunin tapi kamu gak mau bangun, kamu tidur kayak orang mati saja.”
Ada lagi sesuatu yang lebih aneh dan membingungkan saya. Saya mencium bau harum
di sana sini yang bahkan belum pernah saya cium wewangian sesemerbak itu
sebelumnya, di manapun.
Saya bertanya sama kawan :
“Bau harum nangapa ini, kanapa jadi wangi banar sakamaran hibak,”
(Bau harum apa ini, kok wangi banget, sampai satu kamar penuh).
Ringkas kawan sekamar saya menjawab.
“Aku bamimpi ditamui Rasulullah.”
(Aku mimpi ditemui Rasulullah)
Masya Allah, spontan saya peluk dia. Pakaiannya penuh bau harum dari badan hingga ke rambut. Rupanya ini yang disebut dengan wangi kasturi atau misik, wanginya para penghuni surga. Umum diketahui, siapapun yang ditemui Rasulullah (dalam mimpi ataupun terjaga), maka salah satu cirinya adalah wangi yang ditinggalkan Baginda Nabi SAW. Hal serupa yang sering dialami Abah Guru Sekumpul.
Subhanallah
Walhamdulillah Wa Laailaahaillallah Wallahu Akbar. Allahumma Shalli ‘Ala
Sayyidina Muhammad Wa ‘Ala Aaali Sayyidina Muhammad. Saya langsung menangis sujud di atas sajadah bekas dia
sholat malam.
Setelah agak tenang, kawan saya bercerita. Malam
sehabis sholat sunnah mau tidur itu, kawan sekamar saya ini melihat Abah Guru
Sekumpul duduk di hadapannya. Ketika itu Abah Guru langsung bertanya kepadanya,
sebagaimana kutipan dialog saya tuliskan di permulaan tulisan ini. Kurang
lebihnya Abah Guru bertanya ke teman saya itu, “Sudah siapkah ikam betamu wan Baginda
Rasulullah SAW? ” Dan
dijawab oleh kawan saya dengan jawaban yang di atas saya ceritakan tadi.
Kata kawan saya, pukul 01.00 Malam itu dia bangun seperti biasa untuk sholat malam. Dia berusaha membangunkan saya berkali-kali namun tidak berhasil. Selesai sholat dia lanjut dengan baca wiridan, lanjut lagi dengan tadarus Alquran. Di saat dia membaca Alquran itulah, dia diserang kantuk, matanya berat tidak bisa ditahan lagi seketika dia tertidur pulas. Di antara sadar dan tidak sadar, antara tidur dan tidak tidur. Di saat itulah dia mimpi bertemu dengan (Rasulullah sholallahu alaihi wassalam). Dia lalu diajak shalat, menjadi ma’mum di belakang Baginda Nabi.