Atas Petunjuk Guru Sekumpul, Guru Bakeri Bertemu Wali Qutb Mekkah - ayooha.com ! Portal Berita Banua Terkini

ayooha.com ! Portal Berita Banua Terkini

Atas Petunjuk Guru Sekumpul, Guru Bakeri Bertemu Wali Qutb Mekkah

  • Minggu, 13 Januari 2019 | 22:44
  • Dibaca : 2257 kali
Atas Petunjuk Guru Sekumpul, Guru Bakeri Bertemu Wali Qutb Mekkah
Abah Guru Sekumpul & Guru Bakeri. foto istimewa

KISAH ini barangkali sudah banyak diketahui oleh masyarakat umum, khususnya Kalimantan Selatan. dituturkan oleh KH Ahmad Bakeri (Allah yarham), pengasuh Pondok Pesantren Al-Musyidul Amin, Gambut (Kab Banjar, Kalsel). Kata beliau mengawali kisahnya :

Kisah ini merupakan kisah nyata pengalaman pribadi saya, dan jika saya berdusta, maka bisa disebut saya sebagai seorang munafik.”

Suatu saat menjelang keberangkatan saya ke Tanah Suci Mekkah, saya datang menemui Abah Guru Sekumpul, kesempatan itu saya pergunakan untuk bertanya kepada beliau :

Abah Guru, siapa Wali Qhutub saat ini yang berada di Mekkah ?

Abah Guru Sekumpul menjawab sambil tersenyum .
Bakri… Bakrii…Ngaran sidin (nama beliau) : al Habib Abu Bakar bin Abdullah Al-Habsy.”

Saya bertanya lagi :
Di mana kira-kira ulun bisa ketemu lawan sidin (di mana gerangan saya bisa ketemu dengan beliau )?
Abah Guru Sekumpul menjawab :
Kaina ikam batamuan haja lawan sidin (nanti kamu bakal ketemu saja dengan beliau).”

Dan tibalah pada saatnya saya pun berangkat haji. Namun hingga seminggu sebelum pulang ke Tanah Air, saya masih belum berjumpa dengan Wali yang dimaksud. Akhirnya saya mencoba mencari informasi kepada mereka yang sudah lama bermukim di Mekkah. Walhasil bahwa saya mendapatkan keterangan bahwa beliau tinggal di Jabal Nur.

Sayapun mendatangi tempat yang sudah diberitahukan tersebut. Sesampai di sana, persis tiba waktu shalat Ashar dan saya ikut shalat. Namun selesai sholat, saya heran, kerena wirid yang dibaca di sana sama persis dengan yang dibaca di Sekumpul.

Usai sholat kemudian digelar majelis taklim dengan membaca kitab Syarah Ainiyah. Saya tambah terkejut, kerena seingat saya saat itu di Sekumpul juga membaca kitab Syarah Ainiyah. Setelah mejelis selesai, saya meminta izin untuk ketemu sama al Habib Abu Bakar Al habsyi. Tidak lama kemudian beliau keluar. Beliau kelihatan sudah terlihat sepuh, tapi masih nampak gagah, belum sempat saya ucapkan salam, beliau sudah berkata :

Marhaban ya Alimul kabiir Syekh Muhammad Zaini Ghani Martapura.” (selamat datang wahai seorang Alim besar Syekh Muhammad Zaini Ghani Martapura ).

Tampaknya beliau sudah tahu apa yang sebenarnya, yang beliau lihat bukan saya, tapi Abah Guru Sekumpul. Berarti Abah Guru Sekumpul sudah memberitahukan beliau, kalau saya akan sowan ke tempat beliau, entah bagaimana caranya. Sesuai pesan Abah Guru Sekumpul yang mewanti wanti saya untuk tidak banyak bicara, cukup minta do’a dan minta diakui sebagai murid saja.

Baca Juga :  Saat Mesin Pesawat Terbakar dan Roda tidak Keluar, Kisah Guru Syaefuddin Djuhri Bertawassul wan Abah Guru Sekumpul

Sepulangnya saya ke Banjarmasin, saya pun sowan ke Sekumpul untuk bertemu Abah Guru Sekumpul, untuk menceritakan apa yang terjadi…., sekaligus untuk menggembirakan beliau. Malam itu, tepat malam Kamis, usai pengajian, saya mengikuti, berjalan di belakang beliau. Sesampai di pintu rumah, beliau menengok ke belakang dan bilang :

Masuk Bakeri….” Saya diajak masuk ke kamar beliau. Dan Abah Guru pun mematikan lampu, sesaat beliau membacakan do’a yang cukup panjang, usai itu Abah Guru Sekumpul bilang, “Sudah Bakeri ae, kada usah dikisahkan, aku tahu ae. (sudah ngga usah diceritakan lagi, aku sudah tau).” Saya pun mafhum, kerena bagi seorang wali, itu hal yang lumrah. Sesudah itu saya pamit untuk pulang.

Cerita KH Ahmad Bakeri tersebut menunjukkan karomah dan kemuliaan yang besar dari Maulana Syekh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghoni Al Banjari. (ayooha.com)

Aamiin … Aamiin … Allahumma Aamiin …

______________________
dikutip dari Al Banjari Heru
Heru Nugroho bin H Muhammad Supriya

Facebook Comments

Theme Wordpress Untuk Portal berita Professional